Jumat, Agustus 08, 2008

begitu salah-begitu benar

apa salahnya berkata pelan?
apa akan menjatuhkan wibawa'mu di depan orang lain?

apa salahnya mengakui kesalahan?

apa akan juga menghilangkan harga dirimu di depan semua rekan'ku?


walau kau pasti meminta maaf setelah itu, lalu bersikap baik lagi pada'ku, tapi belum mampu mengembalikan lg senyum di wajahku...

aaah, aku memang hanya rakyat jelata (mengutip perkataan suamiku), sangat jauh dengan strata mu di atas sana. bahkan kerja lambung di perutku pun bisa berjalan normal atas rezeki Tuhan yang dititipkanNYA padamu.


jadi apakah aku harus seterusnya saja seperti ini?
unggah ungguh atas perkataanmu, perintahmu, lalu begitu kau temukan sedikit saja celah refleks intonasi suaramu pun berubah, tak peduli apakah klien atau rekan kerjaku di depan sana...


tapi, bu... bukan sekali -dua kali bahkan yang kau caci itu justru yang dipilih si klien... jadi??? apa salahnya sekali saja menengok cermin yang sll terselip cantik di sela2 tas mahalmu...

0 komentar:

 

Blog Template by BloggerCandy.com