Kamis, Januari 15, 2009

melahirkan tanpa rasa sakit, mungkinkah??

sepertinya ini telah menjadi pertanyaan dan harapan berjuta-juta wanita ketika akan dan sedang merencanakan kehamilan. tidak terkecuali saya. apakah sebegitu menakutkan'nya kah melahirkan??..

jauh sebelum menikah saya sudah sering kali mendengar tentang beberapa metode melahirkan yang menjajikan bisa mengurangi rasa sakitnya bahkan sampai 40%. dari yang waterbirth (melahirkan di dalam air), hypnobirthing (semacam hipnotis dan penciptaan alam bawah sadar untuk menamkan sugesti ke dalam diri, penekanannya lebih ke pernafasan) dan lain sebagainya.

awalnya saya tertarik dengan metode si waterbirth itu. sempat beberapa kali melihat ulasannya di televisi, browsing di internet sampai tanya sana-sini. tapi ternyata di jakarta hanya beberapa RS yang bisa menangani kelahiran seperti ini. wah kalau sudah begitu pasti kan biaya'nya juga tidak sedikit.


lalu saya pelajari tentang hypnobirthing. yang ini kan metode pernafasan, semua ada di diri dan tangan kita sendiri. kita yang pegang kendali, jadi bisa diterapkan di RS mana saja, karena kita yang belajar menguasai keadaan. akhirnya lah saya mencoba mempelajari ini, dari bergabung di milisnya sampai membeli bukunya begitu saya dinyatakan positif hamil. dari buku itu kita diajarkan beberapa teknik pernafasan dan bagaimana menciptakan suasana rileks untuk menguasai keadaan kita sendiri. semuanya si lebih kepada
sugesti dan bagaimana pintar2nya kita menciptakan suasana itu. awalnya suami menganjurkan saya untuk ikut kelasnya saja, daripada sotoy2 belajar sendiri. tapi ternyata kelasnya pun tak bisa terbilang murah, berkisar dari harga 600-800 rb untuk 3 session pertemuan. wah, tak perlu pikir 2kali, saya langsung berniat mempelajari lewat bukunya saja...=P

buku melahirkan tanpa rasa sakit

sekali dua kali memahami isinya saya langsung berniat untuk mempraktekannya. awalnya hanya di saat mau tidur saja. hasilnya? saya tidak tahu lah tingkat keberhasilannya sampai dimana karena saya merasa biasa2 saja. lalu tiba lah suatu siang ketika saya dan suami nonton film di bioskop datanglah itu serangan migrain. padahal dalam kondisi hamil muda seperti itu tidak mungkin saya mengkonsumsi obat ataupun kafein. akhirnya coba2 berhadiah saya mulai memejamkan mata, berkonsentrasi dan berkata2 pada diri saya sendiri. entah metode ini benar atau tidak, tapi yang saya lakukan waktu itu adalah memejamkan mata, menarik nafas dan berkata ini pada diri saya sendiri:

saya sedang mengandung
saya bahagia dengan kehamilan saya
saya mengandung anak yang sehat dan bahagia
saat ini hanya ada cinta dan bahagia
tidak ada rasa sakit di kepala saya,
semua baik2 saja saya merasa bahagia dengan kehamilan ini
saya akan melahirkan anak yang sehat dan sempurna
hanya ada cinta....dan bahagia....

waktu itu lagi konsen2nya relaksasi tiba2 suami melihat ke arah saya dan pastilah kaget melihat saya yang tiba2 memejamkan mata seperti orang sedang meditasi seperti itu. akibatnya dia mengguncang2 tubuh saya, memanggil2 panik dan bertanya "ndut...ndut...kamu kenapa? kamu gapapa?"...yak benar, pecahlah konsentrasi saya saat itu...hahahahaaa...
tapi lumayan kok, memang sedikit hilang itu rasa sakit di kepala. lebih enteng, tapi ya nggak ilang2 banget, masih ada sisa2nya...heheheee

percobaan berhasil lainnya ketika suatu malam punggung saya terasa nyeriiii sekali. kalau sudah begitu rasa mual dan pusing sudah pasti segera menyusul. akhirnya saya coba lagi metode itu. nah yang kali ini benar2 berhasil, rasa sakitnya hilang sama sekali dan saya bisa tidur dengan nyenyaknya.

keberhasilan yang ketiga adalah pada suatu malam dengan amat sangat terpaksa kami hujan2an dalam perjalanan pulang. waktu itu sudah lewat dari jam 10 malam, berkendara motor bebek, tanpa jas hujan dan angin bertiup sangat sangat kencang. saya tak tahu seberapa dinginnya malam itu, sepanjang jalan saya hanya memejamkan mata, menarik nafas panjang dan membayangkan berada di depan perapian dengan baju hangat lengkap, memegang secangkir coklat panas dan makan ubi rebus. saat itu saya hanya ingin menghangatkan si kecil. sedingin apapun malam itu saya hanya ingin si kecil merasa hangat dan nyaman ada di rahim saya. hasilnya, dari kepala sampai are perut saya memang merasa hangat, tapi perut ke bawah jelas tak bisa dihindari lagi. rasanya saya tak akan kuat berdiri dengan kaki sedingin itu.

lalu di tengah2 perjalanan tiba2 suami meminggirkan motornya dan berteduh di area ruko yang sudah tutup. takut angin yang terlalu kencang katanya. ketika turun dari sepeda motor dan mencari posisi yang kering saya masih berusaha mempertahankan konsentrasi saya. berkata2 pada diri saya sendiri, memberi motivasi pada si kecil agar tetap merasa hangat. dan lagi2 suami langsung panik melihat keadaan saya, entah disangkan mau pingsan atau sudah tak kuat lagi berdiri. seketika bayangan perapian dan sebagainya itu menghilang. poop. begitu saja. dan langsung saja saya merasa kedinginan sekujur tubuh...

membangun konsentrasi lagi tentu saja akan terasa lebih sulit. akhirnya saya mencoba berbicara pada janin di rahim saya, mengajaknya berdoa supaya kita bisa secepatnya sampai di rumah. rasa dinginnya memang tidak hilang, tapi setidaknya saya merasa nyaman sekali...^^


entah apa saatnya melahirkan nanti saya benar2 sudah menguasai metode ini atau belum. entah apakah saya mampu meminimalisir rasa sakit itu. entah apakah saya kuat menghadapi bagaimanapun rasa sakitnya nanti.
tapi sakit ataupun nggak, sudah kodratnya wanita lah mengandung dan melahirkan, dan saya akan sangat sangat bangga dan bahagia untuk bisa melewati proses itu cepat atau lambat...=)
 

Blog Template by BloggerCandy.com