Sabtu, Januari 03, 2015

jelajah utara jakarta -trus ke pusat lalu ke selatan-


liburan hampir usai.. 
tapiiii kami selalu punya cerita di dalamnya ^^

liburan buat kami is a must, tapi juga ga harus selalu mahal *penting.
sejenak lari dari rutinitas, bertemu banyak orang dan melihat hal yang baru. 
biasanya tema liburan selalu menyesuaikan apa yg disukai pandji saat itu. 
yes. prioritas berubah sudah. yang tua2 ini sih ngikutin aja :D

tema liburan pastinya selalu berganti. kalau liburan- liburan lalu hal yang disukai pandji ga jauh2 dari musik, kita menghabiskannya di saung mang udjo. atau sempat juga ke museum wayang ketika dia lagi menggila gamelan. 

wajah excited dan langkah ringan bahagianya pandji sungguh modal awal untuk memulai liburan yg bakal mengesankan -setidaknya buat dia sih- :D 

kali ini pandji lagi suka bajak laut. 
dan karena sejak kecil kami biasakan dia berkeliling museum, liburan kali ini pun request lah si anak lanang "aku mau ke museum bajak laut ya... "
okeee, PR besar ayah ibuk nya nyari dimanakah museum bajak laut itu yaaaa :0

akhirnya si ayah punya ide ngajak pandji ke museum bahari aja, dan letaknya kan dekat pelabuhan sunda kelapa jadi bisa sekalian liat kapal2 yang berlabuh saat itu. 
dan karena kita udah jarang banget bepergian ke jakarta *emang skrg dimana Ren, maka dibuatlah list ke beberapa tempat sekaligus. 
jadilah selasa 30 des kemarin rute yg kami tempuh adalah museum bahari- pelabuhan sunda kelapa- kota tua- planetarium- PIM! (yes, sungguh disayangkan perjalanan ini berakhir di mall juga - -") 

kami berangkat sekitar pukul 9 pagi, jam 10 lewat banyak sudah sampai di museum bahari. 
pandji girangnya luar biasa langsung naik ke kapal yg teronggok manis disana. 
lalu berujar bahagia "wiii...mas senaaaaang sekali disini..." 
bangunannya tua, aroma kayu nya sebenarnya begitu menggoda, tapi karena letaknya di utara jakarta jadi bercampur amisnya air laut. 
tapi tetap, selalu eksotik rasanya menghirup aroma vintage dan bangunan kolonial macam itu. addicted! 






museum bahari
source: foto pribadi *abaikan tahun pada foto, ngaco --"


kami sempat naik ke sebuah menara (semacam menara pengintai). sayangnya tak ada penjaga di sekitarnya, menaranya udah miring dan tangganya berupa papan kayu (ulin), jadi ya kalo ngeliat ke bawah lumayan nggliyeng siih buat ibu ><". 
pas sampe di atas bisa ngeliat hamparan -kumuhnya- jakarta. begitu bangunan terasa bergetar dan ibu inget kalo dari luar tampak miring, langsung panik lah, buru2 turun ketakutan. kata pandji "ibu ga seru ah..." :|

perjalanan lanjut ke bangunan inti museum. 
tiketnya cuma 7.000 Rp aja, anak2 2.000 Rp. 
menuju kesana ngelewatain toko2 jadul yang omaygaattttt pastinya menyenangkan menjelajah di dalamnya -soalnya toko loyang, bikin ibu mabuk kepayang- :D 

di dalam museum bisa ditemui banyak kapal dari berbagai daerah. 
dan tempat favorit ibu adalah plaza diantara kedua bangunan museum. 
karena dari sana bisa melihat setiap komponen bangunannya, jendela besar2 dari kayu - struktur penyangganya yang juga kayu- jamur dan lumut yang mulai merambah dinding *loh, dan lagi, aroma vintagenya itu looh...






plaza diantara 2 bangunan, tempat favorit ibu ^^
source: foto pribadi

lalu di dekat pintu keluar ada sebuah maket besar, liat judulnya "lingkungan cagar budaya sunda kelapa" kami sudah girap2 kesenengan (apa ya  bahasa indonesianya girap2?).
apalagi pas liat maket bentuk benteng dan ada keterangan "kastil batavia" wiiihhh, langsung sepenuh hati segenap tenaga ingin menuju kesana. tapi begitu cek jalanannya dan dicocokkan di waze ternyata tempat itu udah berubah jadi bangunan komersil. huhuhuuuuu sedih! 
kami sebagai penggila bangunan2 revitalisasi sungguh menyayangkan hal itu. 
maket tinggalah maket. hanya rencana. 


maket kastil batavia yang bikin mupeng berat
museum bahari
source: dokumen pribadi *abaikan tahun pada foto, ngaco --"


akhirnya kami melanjutkan perjalanan ke pelabuhan sunda kelapa. 
tanya pak satpam apakah boleh dikunjungi orang luar dan boleh naik ke kapalnya, katanya boleh aja sih. 
disana kapal besar2 berjajar banyaaakk sekali. pandji lagi2 senang. 
tapi karena ini bukan tempat wisata jadi memang ngga ada akses untuk naik ke kapal. 
kalau mau naik hanya ada glondongan kayu besar sebagai jembatannya, tanpa pegangan! urung lah niat kami untuk menaikinya, jadi foto2 aja yaaa..




pelabuhan sunda kelapa, 
source: foto pribadi


dalam perjalanan lanjut ke kota tua kita lewat jembatan intan (jembatan gantung/ jembatan merah). 
ibu belum pernah lihat jadi mampir lah, kayaknya kalo liat di foto2 bagus gitu. liat langsung kok miris. apalagi ada board yang judulnya "jembatan yang tersisa". dan kenyataannya bener2 kayak sisa aja gitu. tak terawat, hampir kumuh. 
ini potret jakarta di sisi lain. kalau bisa lihat yg gemerlap, harus bisa lihat juga yang sisi ini. 



jembatan yang tersisa
source: foto pribadi


tujuan selanjutnya ke kota tua. 
ini ketiga kalinya pandji kesini. 
dan sebenarnya tujuan ke kawasan ini cuma mau lihat art gallery nya mas andra matin -di lantai 2 gedung pos indonesia- dan historia cafe di dekat museum fatahillah. 
kawasan kota tua saat itu ramaaiiii, namanya juga musim liburan ya. 

kita langsung menuju galeri, saat itu lagi ada pameran lukisan.
tiket masuknya 25.000 Rp -pandji ga bayar-. 
yang mau dilihat disini sebenarnya karya arsitektur nya, jadi interior galerinya yg dibikin sm andra matin.
galeri ini dibuat sebagai bagian dari revitalisasi kota tua, jadi akan selalu ada pameran seni rupa karya- karya indonesia kontemporer. 







art gallery, kantor pos indonesia kota tua
source: foto pribadi




sesuai jadwal, jam makan siang akan kami habiskan di historia cafe. ini sih hasil mupengnya si ayah liat foto2 di instagram. 
tempatnya pas buat yang mau sejenak lari dari penatnya kota tua saat itu.
interiornya industrial -ke arah modern  art- dengan furniture2 model vintage.
layout antar meja sangat nyaman sehingga privasi pengunjung terjaga dengan baik. 
sungguh tempat yang tepat untuk recharge tenaga untuk perjalanan selanjutnya. 
satu aja yang mengganjal sih, ngga bisa paham sama resto/ cafe yang nyediain menu appetizer tapi keluarnya barengan sama main course, dan kebetulan aja disini salah satunya :|



historia
source: foto pribadi


sekitar pukul 2. 15 kami bertolak ke tujuan terakhir, planetarium
ini juga dengan tujuan mengenalkan hal baru pada pandji, sebelumnya juga sudah di sounding akan ada apa saja disana. 
hasil dari browsing2, untuk penayangan show di hari selasa hanya yang jam 4. 30 yang dibuka untuk umum, 3 show sebelumnya hanya dibuka untuk rombongan. 
karena jalanan aduhai macetnya, pukul 3. 15 kami baru tiba disana. 
sungguh mengejutkan sodara sodaraaa.. antrian tiketnya ngalah2-in antrian dana bantuan di kantor pos tadi. 
di layar lcd ada keterangan berapa sisa tiket yang terjual saat itu, dan terpampanglah angka 148 -kalo ga salah inget-, sementara yg antri mah 200 orang juga lewat, nah dengan probabiltas 1 orang yang antri beli 2-4 tiket, berapa kemungkinan kita bisa dapetin tiketnya kalo ikutan antri *dibahas.

ibu ngga sanggup liat antriannya. dan begitu lihat sisi satunya ternyata ada juga antrian masuk studionya. jadiii antrian tiket dan antrian masuk studio yang sama2 bejubel. 





wajah sedih dan gusar ga dapet tiket show nya planetarium


mundur teratur dan menggurungkan niat saat itu juga. 
mau keliling liat perpustakaannya juga udah ngga sanggup. 
anak lanang ngambek, tentu sajaaaa... 
karena excited nya sudah luar biasa sampe ga mau tidur siang di perjalanan tadi.
jadi ibu sm ayah bernegosiasi, sebagai gantinya pandji boleh beli satu buku dengan budget sedikit di atas biasanya di gramedia. 
terjadilah kesepakatan antar kedua belah pihak dan inilah yang membuat berakhirlah perjalanan kami hari ini di Pondok Indah Mall :D

semogaaa, 
liburan kali ini kembali membawa "makna" baru buat pandji, dan menambah banyak rasa ingin tahunya untuk kemudia akan kita gali lagi di liburan selanjutnya.. ^^

 

Blog Template by BloggerCandy.com