Senin, Desember 31, 2012

untuk tahu


aku tak mungkin benci kamu,
aku hanya tak lagi tahu, 
tapi sungguh aku rindu, 
ingin sesekali bertemu.. 


selamat tahun baru, sahabat


Sabtu, Desember 22, 2012

selamat hari ibu...


22 desember 2012

hari ini genap sudah 3 tahun 4 bulan 3 minggu 1 hari saya menjadi seorang ibu. 
1 tahun 4 bulan sebagai ibu bekerja, 2 tahun 3 minggu 1 hari menjadi ibu rumah tangga. 

menjadi ibu bukan sekedar memberi ASI eksklusif selama 6 bulan.  
menjadi ibu tidak lantas sempurna dengan memberi MPASI rumahan dan kemudian mengharamkan MPASI buatan pabrik. 
menjadi ibu tidak juga menjadi berbangga dengan slogan "say NO to puyer" dan home treatment ketika anak terserang demam. 
menjadi ibu bukan dengan berbondong- bondong mengikuti segala seminar parenting dengan pembicara tersohor di ibukota. 

saya merasakan semua proses itu. 
saya melewati setiap tahapannya. 
saya sungguh bangga setengah mati ketika anak saya berhasil lulus ASI eksklusif di tengah susah payah memerah ASI di sela- sela jam kantor. 
saya bersemangat penuh menyiapkan jadwal pemberian MPASI rumahan, mengolahnya setiap tengah malam atau di pagi buta sebelum berangkat beraktifitas. 
saya bersikukuh memberikan home treatment pada anak saya ketika flu dan demam menyerangnya utk pertama kali pada usia 4 bulan. 
saya membaca hampir seluruh buku parenting best seller di pasaran, mengikuti seminar parenting dan mengidolakan beberapa psikolog anak berdedikasi tinggi. 

sungguh. itu tidak lantas membuat saya sempurna menjadi seorang ibu. 
sungguh sebuah perjalanan sekiranya baru berhasil saya lalui beberapa langkah saja. 
tapi saya menikmati setiap langkahnya. 
saya meresapi setiak jejaknya. 

celoteh ringan dan rengekan manja adalah melodi yang bukan hanya mengalun shaydu, tapi terkadang juga memekakkan. 
tangisan dan teriakkan bukan juga yg selalu dihindari tapi terkadang dirindukan. 
senandung lagunya bukan cuma menggelitik telinga tapi kadang memecah konsentrasi. 
permintaannya bukan hanya mengada- ada tapi adalah imajinasi semata. 

saya tidak begitu saja menjelma menjadi ibu yang sempurna, tapi pandji yang sempurna membuat saya menjadi ibu yang bahagia. 

selamat hari ibu. 

Selasa, September 18, 2012

celoteh bocah. celoteh pandji

masak apa
pandji: ibu lagi masak apa si? kok ga mateng mateng? 
ibu: masak sop iga mas, nanti ada baksonya, sebentar ya dagingnya belum empuk

pandji: ya Allah, aku mau makan bakso ya Allah, tapi ga mateng mateng.. - -'

hobby
ibu: mas sukanya nyanyi apa main drum? 
pandji: main drum
ibu: pilih main drum apa gambar? 
pandji: main drum!
ibu: lebih suka sepeda apa gambar? 
pandji: main DRUM!
ibu: piliiih................
pandji: udah. udah. udah. aku pokoknya main drum!
*lalu tidur

i love you, son.. today and always. 

Kamis, April 19, 2012

kotaku sayang. kotaku malang. museumku hilang.



apa kabar kamu blog ku tercinta yang lama tak kukunjungi?
apa kabar pembaca2 budiman yang masih sudi mampir kesini?
apa kabar jagad raya alam semesta diluar sana?

whuah..
punya banyak sekali cerita, tapi mari kita mulai satu persatu saja.

pandji udah sukses nyobain segala macem transportasi umum.
pesawat ok, becak demen, angkot deket2 aja, ojek sukses, taksi khatam, kereta ketagihan,
nah BIS doang nih yg belom pernah. berhubung bis di jakarta cuman BUSWAY doang yang lumayan manusiawi maka Jumat 6 April 2012 akhirnya berangkatlah kami dengan tekad bulat ngajarin pandji naek baswe dengan tujuan kota sekalian mau ngajak jalan2 ke museum.

benar. jumat 6 April disaat tanggal MERAH, Hari libur Nasional!

bertiga akhirnya naek baswe dari halte Bunderan HI setelah menghadiri acara penting di Plaza Indonesia *ehm* betapa girangnya bocah gondrong berusia 2 tahun 8 bulan 8 hari saat itu naek jembatan penyebrangan lalu teriak2 "wiiii mas di ataaaasss".
saya ngga inget kapan terakhir naik busway. tapi kayaknya udah lebih dari 1 tahun si.
dan terkejutlah saya karena tiket baswe skrg berupa kertas biru bertuliskan Rp 3.500 dengan titik2 sebagai pembatas yang siap disobek kapan aja.

jangan tanya pintu otomatisnya, di tengah sudah menunggu mas2 yang siap menyobek tiket siapa saja. berapa ratus penumpang baswe dalam sehari? berapa tiket yang disobek? berapa lembar kertas yang dibutuhkan? berapa pohon yang harus di
tebang? dalam satu hari? satu minggu? satu bulan?satu tahun? kalikan semaumu. berikan hasilnya pada gubernur tercinta.

kejutan yang kedua tentu saja kondisi bisnya sendiri.
ingatkan saya kalau salah. dulu setiap pemberhentian bukannya ada suara mbak2 yang kurang lebih bilang *next destination sa-ri-nah..please step carefully and check your belonging, thank you* nah suara merdu itu udah ngga ada, berganti dengan suara mas2 di pinggir pintu yang teriak2 *sarinah..sarinaaah..hati2 lubang*.
belum lagi suara bisnya yang klontang2an sana sini yang mirip metromini. dan bau apek akibat filter AC yang pasti tidak pernah dibersihkan.

satu2nya yang menghibur adalah pandji girangnya bukan main bisa naik bis. berkali2 tanya *kita turun dimana, ibu?* setiap kali bis berhenti. lalu nyanyi2 sepanjang perjalanan.
setidaknya bintang utamanya terhibur lah yaaa..

turun di halte terakhir. kota. disambut tentu saja dengan aroma pesing dari sudut sana sini.
mari kita lewatkan saja yang ini. dan terus berjalan saja menuju museum.

saya suka tempat itu. museum.
aroma kunonya. bangunan tua nya. plazanya. barang2 antiknya. bahkan kehororannya.
saya menikmatinya sangat. lalu berjalan tak sabar ketika bahkan baru melihat atap museumnya saja.

mari berjalan lagi. pandji ngga mau digendong. pertanda dia menikmatinya perjalanannya.
ada keramaian di ujung sana. tampak seperti bazaar. atau pasar. atau hanya orang lalu lalang.
tapi benar! itu pasar! pasar kaget! yang sukses bikin saya terkaget kaget!

sepanjang jalan dipenuh pedagang kaki lima.
cari apa aja semua ada. bau pesing kembali menyengat, sampah sisa makanan disana sini. botol2 minuman berserakan. copet pastilah juga berhamburan.
kami sempat berhenti ketika pandji lihat suling di salah satu gelaran pedagang kaki lima.
suling bambu dengan ukiran PANDJI sukses bikin dia bertambah girang sepanjang perjalanan.




saya hanya ingin segera sampai ke museum.
menunjukkan ondel2 raksasa di museum fatahilah yang sudah saya janjikan ke pandji sejak dari rumah.
tapi gelaran PKL ini tak putus2 bahkan sampai ke museumnya.
sampai ke plaza favorit saya.
sampai ke pelataran museum yang saat itu TUTUP karena hari libur nasional.

semua museum tutup. yang ada hanya PKL. yang berkerumun hanya pedagang. yang berlarian hanya bocah2 dengan bau matahari menyengat.
aroma kuno yang sangat saya nantikan berganti dengan aroma pesing yang saya tahan sejak di halte tadi.
kalau pandji bisa terhibur dengan suling berukir namanya, saya sama sekali tidak bisa tersenyum.

sejak kapan jadi seperti ini?
apa hanya hari ini saja?
apa karena ini tanggal merah saja?
kemana perginya plaza paling sukses yang saya bangga2kan?
kenapa ini sugguh berantakan???

semoga ini terjadi hanya hari ini saja.
semoga besok dan seterusnya museumnya buka lagi.
semoga besok dan seterusnya pedagangnya bisa lebih tertib lagi.
semoga besok masih ada setidaknya sedikit saja tempat bernafas di plaza tercinta ini.
semoga aroma tuanya bisa saya nikmati lagi suatu hari.
semoga ada yang bisa membenahi ini.
siapa saja. tolong!



 

Blog Template by BloggerCandy.com