Selasa, Oktober 14, 2008

rectoverso (di mata, telinga & hati saya)



ini dia karya yang sukses membuat saya terjaga dan harap2 cemas menunggu peluncurannya. tragisnya, pas hari H karya ini release saya benar2 ketinggalan kereta. saya tahu keberadaannya tepat 22hari dari tanggal release, tak pikir panjang langsung saya pesan dari websitenya saat itu juga, selanjutnya adalah penantian 12 hari sampai akhirnya kedua benda itu benar2 mendarat di meja saya. penantian yg panjang, ha?

dikutip dari www.dee-ide.blogspot.com:
Inilah karya pertama saya yang mampu menghadirkan kedua wajah saya sekaligus: musik dan fiksi, album dan buku, Dee yang menulis dan Dewi Lestari yang bermusik. Rectoverso juga merupakan karya hibrida pertama di Indonesia yang memadukan kedua dunia tadi menjadi satu karya yang utuh meski terpisah secara wujud. Karena itulah, Rectoverso bukan sekadar karya, melainkan sebuah pengalaman. Dalam pengalaman Rectoverso, fiksi dan musik saling bercermin, melengkapi, dan menggenapkan.

menikmati rectoverso buat saya bukanlah hal yang mudah. awalnya saya menikmatinya dg cara membaca sambil memutar CDnya. putaran detik di CD player dengan kemampuan mencerna kata saya jelas berbanding terbalik, yg ada saya malah seperti anak autis yg memberontak hebat saat mendengar deru yang memekakkan telinga krn ada rasa dan suara yang membaur bersamaan tapi tanpa arah, lagunya udah sampe mana saya'nya baru sampe di kisah yg mana. sampai akhirnya saya tiba pada lagu "malaikat juga tahu". lagu ini sudah seringkali saya dengar dari radio2 di jakarta, jd untuk memahami tiap liriknya tidaklah sulit. pun ketika saya menikmatinya dalam kisahnya. baru saya temukan, beginilah caranya menikmati rectoverso. bukan saja dengan mata, tapi juga dengan telinga, lalu biarkan hati dan rasa mengalun pelan menikmati setiap alurnya. buat saya, disinilah puncak orgasme'nya.

sempat beberapa hari yang lalu saya mampir ke blog'nya dee. ketika dee bercerita ttg rectoverso ada yang comment dan sedikit berburuk (atau berbaik) sangka kalau lagu "malaikat juga tahu" adalah tentang curahan hatinya tentang marcell. disinilah intinya (saya tak bisa menyebutnya kesalahan), karena fiksi dan musiknya memang lebih enak dinikmati bersamaan, bukan satu2, bukan setengah2. "malaikat juga tahu" dalam kisahnya adalah tentang anak autis dan adiknya yang mencintai wanita yang sama. malaikat juga tahu siapa yang jadi juaranya...

paling gampang memang saat memahami 2 mahakarya ini ketika salah satu karyanya sudah tak asing lagi di telinga. contohnya ya "malaikat juga tahu" itu tadi. lalu ada beberapa lagu yang instrumennya di recycle tentu saja dengan sangat apik oleh andi rianto. diantaranya lagu peluk (pernah dipopulerkan shanty) dan firasat (marcell). tantangan selanjutnya dari 2 lagu itu adalah menikmati kisahnya. seperti yang saya bilang, kali ini tak terlalu sulit krn 2 lagu itu sudah tak asing lagi di telinga saya.

selanjutnya saya jatuh cinta pada lagu & kisah "selamat ulang tahun" dan "aku ada".

aku'lah lautan yang akan memeluk pantai'mu erat...

sudah jangan tanya2 lagi, nikmati saja karyanya. dengar fiksinya, baca musiknya.

0 komentar:

 

Blog Template by BloggerCandy.com