Kamis, April 24, 2008

dicar i: 2 bintang di 1/4 malamku


I told u before… anak-anak selalu bisa memberi gw sesuatu….

Gw bukan siapa-siapa, belum melakukan apa-apa, tp gw paling nggak bisa ngeliat anak-anak di jalanan (baca: anak jalanan). Apalagi di jamnya mereka harusnya istirahat, atau sekolah, atau malah bermain. Apakah mereka kehilangan masa kecilnya? Atau bahkan mereka nggak pernah tahu apa itu masa kecil??...

Sejak gw baca hasil riset di sebuah majalah wanita kesayangan gw (baca: femina), pernah disebutkan bahwa hampir 3 miliar duit receh di jkt “jatuh” ke jalanan. Dan apa yg mereka lakukan dengan itu? Pertama untuk jajan, lalu main dingdong/ ps kali y jaman sekarang, yang ketiga adalah jatuh ke induk semang. Jadi uang2 yang qt harapkan bisa untuk memperbaiki gizi mereka atau malah membiayai mereka sekolah sama sekali nggak ada. Dan dengan “pekerjaan” mereka sehari2 itu mereka bisa menghasilkan uang hampir setara dengan seorang pekerja lulusan D3!!!

Dengan hasil seperti itu jelas sekali bahwa akan semakin banyak anak-anak yang “ngerasa” ga butuh lagi pendidikan, krn “hanya” dengan hidup di jalanan mereka bisa menghasilkan uang sebanyak itu. Lalu apa yg bisa qt lakukan?

Begitu tahu fenomena itu, gw ga pernah lagi kasih uang untuk anak-anak itu. Gw sll bawa persediaan susu kotak atau permen, kadang juga roti. Kalo lagi nggak bawa atau keabisan, gw dengan mohon maaf yg sebesar2nya ttp nggak bisa ngasih uang. Kalo udah kayak gitu ngeliat langsung ke matanya aja gw nggak tega.

Selalu ada cerita di balik apa-apa yg gw bawa untuk anak-anak itu. Dari mulai senyum, tertawa riang, smp bingung (dia muter2in susu kotaknya dan Cuma ngeliatin aja).

Tapi ada yg sangat2 mengganjal pikiran gw bbrp minggu terakhir ini. Bbrp kali gw pulang kantor, gw sll ngeliat ada 2 anak jalanan (cowok sekitar 5-6 taunan dan cewek sekitar 4 taun’an, mungkin ade kakak) yg bawa2 karung di jalanan sepanjang superindo-inpres (ini mungkin cm bisa diketahui yg berdomisili di ciledug aja, ^^). Mereka sll berdua, mereka sll bawa karung dan mungut2 sampah di jalanan, mereka nggak pernah minta2, mereka terlalu kecil untuk menghabiskan malam di jalanan, mereka terlalu polos untuk menanggung beban hidup seberat itu.

Waktu pertama kali gw ngeliat mereka, gw inget banget itu jam 9 malem, gw mbatin “harusnya anak-anak ini udah tidur manis di kasur yg empuk”. Lalu bbrp hari ke depan gw liat mereka lagi, kadang membantu motor yg abis parkir di jalanan, kadang hanya tertawa-tawa riang berduaan, masih tanpa beban dan dengan wajah polos mereka. Sialnya adalah, setiap kali gw ketemu mereka sll aja persediaan susu di tas gw tinggal satu, atau malah ga ada sama sekali krn ketinggalan di tas yg satu lagi. Sedih…sebel…pengen bgt bisa duduk bareng mereka & ngobrol ngalur ngidul…

Lalu 3 malam yang lalu gw ketemu mereka lagi. Saat jalanan lg macet bgt krn ada perbaikan jembatan di jalur yg satunya lagi. Mereka duduk di pinggir jalan, berduaan, masih dengan karung2 mereka, menatap polos ke jalanan. Diam. Tanpa bahasa. Aaah, gw nggak kenal mereka, gw nggak tahu siapa mereka, darimana mereka berasal, tapi buat gw malam itu, ada 2 wajah yang sangat2 bersinar penuh kehangatan ditengah2 ruwetnya jalanan Jakarta. Dan lagi. Gw nggak bisa apa2. =(

Dan tadi malam , gw bertekad untuk nyari mereka, gw bahkan sengaja mampir ke minimarket untuk beliin mereka sesuatu. Sepanjang jalan gw Cuma celingak celinguk nyari anak-anak itu, pelan2, mlipir-mlipir di kiri jalan. Tapi nggak ada hasilnya…nihil…I can’t found them…=(

Where are u, guys?
bintang malamku...
Bolehkah aku liat wajah itu lagi?
yang begitu polos dan sempat bersinar buat aku…
Hey, I’ll keep this candies for you…nggak akan aku kasih siapa-siapa…
Promise me, qt akan ketemu suatu malam nanti kan??....

*gambar diambil dari sini

0 komentar:

 

Blog Template by BloggerCandy.com