Kamis, Juni 05, 2008

Tentang kamu, tentang kalian…

Aku semakin menikmati malamku…

Semakin memperlambat laju motorku ketika melewati “perbatasan” kalian, tak lagi memperhatikan jalan di depanku, tak lagi menghiraukan apa yg terjadi di belakangku. Aku menikmati setiap detiknya. Mencari kalian.


Akhirnya….
Terima kasih, Gusti Allah…
Untuk satu…dua…tiga kali kesempatan itu…
Tapi aku ingin ada lagi… dan lagi…setiap malam…

ini tentang kamu, tentang kalian…
Suatu malam akhirnya aku menemukan dua bocah itu. Seperti biasa berjalan dengan karung dan tusukan sampah (aku nggak tau ini namanya apa).
Sempat Mencuri dengar obrolan mereka sebelum berniat menyapa…
Bocah laki2: tu di depan sana ada, kamu tunggu sini ya
Bocah perempuan: iya, jangan lama2 ya
Bocah laki2 : iya, ud duduk sini aja, jangan kemana2
Bocah perempuan: --mengangguk pelan—
aku yg sedikit terkejut akhirnya memberanikan diri bertanya:
aku: mau kemana?
Bocah laki2: ke seberang mbak sebentar
Dan akhirnya tinggal aku dan si bocah perempuan, duduk di pinggir trotoar. Hanya sedikit sekali obrolan singkat diantara kami. Namanya eci, rumahnya di kreo, yg sedang menyebrang itu benar kakaknya. Diantara sedikit obrolan itu mataku tak lepas memperhatikan gerak gerik si bocah laki2 di sebrang sana, “mau apa dia?”…

Geraknya masih lincah, semangat, ceria, walau udara malam dingin menyapa, cukup mengejutkanku ketika di sebrang sana dia hanya mengambil 1 botol air mineral bekas yg terbuang sembarangan. Hanya itu, lalu kembali ke arah kami, menjemput adiknya.

Duh, Gusti…

Apa yang Kau berikan pada bocah itu sehingga senyumnya begitu sempurna ketika tepat berada di depanku… ketika matanya berbinar indah sekan berterima kasih karena aku telah menemani adiknya disini… dan si adik langsung menyambut gembira dengan permen yang sudah kusimpan rapat selama ini…

Pertemuan kedua…
Udah hampir putus asa malam itu…
Ini sudah lewat 2 minggu dari pertemuan terakhir…”where are u guys?”
Dan disanalah mereka, bukan lagi dengan karung penuh botol mineral, tapi sedang melipat2 kardus yang lebih banyak lagi. Karung mereka hampir penuh malam itu. Sedikit lagi kucuri dengar “iya betul begitu, yang itu jg, yang rapi”… lagi2, malam itu mereka lalui dengan keceriaan mereka…

Pertemuan ketiga…
Aku udah yakin ga bakalan ketemu mereka malam itu, karena ini baru 2 hari sejak pertemuan kita. Tapi aku salah… maturnuwun, Gusti… mereka duduk manis di pinggir jalan itu… lagi istirahat katanya… kulongok lagi isi karung mereka. Kali ini lebih sedikit, tak ada lagi kardus-kardus, malahan si bocah perempuan lagi ‘ngorek2 bola plastik yang sudah hancur, entah ingin membuatnya jadi apa…

Malam ini…
Tak ada lagi mereka…
Walau aku memang berharap begitu karena gerimis yang mulai turun...
Tapi Sepi… hampa… kosong…

Baru sadar, bukan mereka yang butuh aku, tapi aku yg butuh mereka…
Ini bukan tentang materi, bukan tentang apa2 yang ingin aku berikan pada mereka, bukan tentang sesuatu yang ingin kuwujudkan untuk mereka… bukan…
ini tentang hati… tentang rasa… tentang jiwa…

ketenangan ketika bisa sedikit saja melihat kalian tersenyum.
keceriaan di tengah himpitan malam, disaat semua orang berlomba-lomba untuk cepat sampai ke rumah, ketulusan yang entah bagaimana bisa kalian miliki…

Gusti Allah…
Matur sembah nuwun…
Rasa syukur ini… lagi-lagi harus datang lewat sebuah peristiwa…

**nyolong gambar dari sini

0 komentar:

 

Blog Template by BloggerCandy.com