Senin, Mei 02, 2011

(susahnya) weaning (pandji) with (my) love

pandji hari ini genap 21 bulan 3 hari dan masih menyusui. tapi akhir2 ini dia mulai mahir memainkan giginya saat nen. akhirnya kira2 seminggu yang lalu saya memutuskan untuk mulai melatih weaning nya mas pandji. with love. yes. please underlined that.

awalnya saya pelan2 bicara ke dia.

ibuk:
mas pandji kan udah besar, giginya udah banyak. kalo nen terus ibu sakit. bobonya peluk aja ya, usap2, ibu disini di samping mas pandji nggak kemana2.
mas pandji:
iyaa..
ibuk: janji?
mas pandji:
jajiii...
berhasil. pandji menyetujui kesepakatan kami.




gambarnya dari sini

tapi nggak sampe 60 menit dia mulai krasak krusuk mengeluarkan jurus *pemalakan*nya.. dengan suara merintih yang mengiba sangat dia mulai mendekati saya.
"buuuu...neeeen..."

duh, mukanya melas banget.

saya berikan penawaran pertama.
"minum susu ultra aja ya...dingin, enak deh, seger..."
berhasil.
tapi nggak sampe abis 1 kotak susu ultra nya dia mulai merengek lagi

"neeeen, buuuu...."

dan tangisnya makin menjadi...

saya ajak ke kamar, peluk, usap2 dan berbekal 1 kotak susu ultra dia mulai terlelap tidur. tapi ya nggak lama.
grasak grusuk muter kesana kemari dan keluar lagi suara itu. kali ini lebih melas..
"buuuuu..neneeeen..."
dan sodoran susu ultra saya ditampik sempurna.

saya bicara lagi baik2...

"eh tadi kan kita udah sepakat ya, mas pandji udah janji belajar nggak nen lagi, kalo aus minum air putih atau susu ultra. tapi ibu tetep disini temenin mas pandji, nggak kemana2, kita pelukan aja..."

bahkan saya sempat berpikiran nakal untuk mengoleskan sesuatu yang ngga enak pada nipple saya.
ragu2, lalu menangis lah saya...
apa iya harus berakhir sekarang??
dulu saya yang paksa2 dia untuk menyusu langsung pada payudara saya.
dulu saya yang panik luar biasa saat dia mulai menyusu pake dot untuk ASIPnya, takut ga mau nen langsung lagi.

dulu saya begitu bahagianya memangku dia sambil menatap matanya mesra saat tiba waktunya nen.

dulu saya ketakutan setengah mati saat tugas kantor mengharuskan saya pulang larut malam sehingga kehilangan moment nen time sebelum tidur bersamanya.
apa iya harus berakhir seperti ini???

lalu pandji semakin menjadi. tangisnya tak pecah, tapi merintih pilu. mungkin takut ibu atau ayahnya marah. mungkin tak berani mengingkari janjinya. mungkin tak paham dengan konsekuensi janji yang telah diucapkannya. mungkin malah tak tahu makna dari kata JANJI yang terlanjur diucapkannya tadi. mungkin merasa dirampas dengan paksa comfort zone'nya...


saya menyerah. saya susui dia malam itu. dan sampai sekarang.

tapi tetap kami mulai berlatih lagi. siang hari tak terlalu sulit memang. saya masih bisa mengganti rengekan "nen"nya dengan puding dingin, yoghurt atau es krim. tapi malam hari masih menjadi PEER besar buat saya. buat kami berdua.


saya masih harus banyak baca. banyak belajar. banyak mengerti apa itu weaning with love.
saya masih harus lebih memahami pandji. untuk kemenangan weaning with love kami. harus.
 

Blog Template by BloggerCandy.com